Langkat, [UMKMNews.Id] – Lembaga Swadaya Masyarat Paras melakukan ekpedisi kunjungan ke
kelompok-kelompok dampingan yang menjadi komunitas didalam Program Penyelamatan
Hutan Bakau di Pesisir Hutan Bakau Kabupaten Langkat. Ekpedisi ini bertujuan
untuk melakukan pengumpulan bahan-bahan untuk evaluasi akhir tahun didalam
pengelolaan program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat dikawasan pesisir
yang didukung lembaga donor NTFP - GAGGA Philipina.
PARAS
didalam melakukan ekpedisi mengundang jurnalis yang ikut serta untuk memberikan
pemahaman pelestarian dan penyelamatan lingkungan terhadap program yang sedang
berjalan bagaimana komunitas perempuan ikut andil membangun ekonomi keluarga
berbasiskan kelestarian lingkungan.
Didalam
kesempatan Chairul bersama jurnalis melontarakan candaan dengan kawan-kawan
jurnalis, mengingatkan yang terlupakan dimana seingat saya ada Jurnalis Peduli
Lingkungan tapi saat ini belum terasa akan keberpihakan kawan-kawan jurnalis
terhadap mengangkat isu-isu konflik lingkungan, pangkasnya.
Chairul
Direktur Esekutif Penguatan Rakyat Pedesaan Kabupaten Langkat (Paras),
mengatakan masih lemahnya aparat penegak hukum terhadap penyelesaian
konflik-konflik lingkungan, hal ini menjadi persoalan pemahaman dan pengetahuan
aparat penegak hukum terhadap masalah yang ditangani yang dihadapi Penyidik
Kasus Lingkungan Hidup dalam penanganan kasus lingkungan hidup multi rezim
hukum masih tumpang tindihnya pengambil kebijakan pusat dan daerah terhadap
kepentingan investasi yang tidak berorientasi pada kelestarian dan penyelamatan
lingkungan. Ujarnya.
Didalam
perjalanan Chairul menjelaskan ikut serta bertarung didalam kompetisi Dewan
Daerah Walhi Sumatera Utara, yang akan dilaksanakan pada pertengahan Desember
2020, mohon do’a nya kawan-kawan jurnalis dan keluarga partisipian anggota
WALHI Sumatera Utara. [001-C]
إرسال تعليق